“dimana Kau berada? aku selalu bersikap positif dan percaya padaMu yakin padaMu kalau Engkau menepati janjiMu, Bukan kah Kau bilang Aku melakukan apa yang UmatKu kehendaki, Aku selalu mengatakan bahwa Tuhanku selalu ada dan selalu menepati janjiNya tapi sekarang mana buktinya!!!”
keluh doni pada Tuhannya karena dia merasa kecewa dengan janji tuhan dan bisnisnya mengalami gulung tikar dan menyebabkan 9 bisnis yang dia kelola habis, 8 punya dia dan 1 lagi adalah partnernya dalam usaha.
dan dia pun mengeluhkan hal itu pada isterinya saat pulang kerumah dan masuk kedalam kamar, dia ceritakan apa yang sedang di hadapai sampai sekarang sudah sampai titik panas yang tidak terkendali, dia mempertanyakan dimana Tuhannya, banyak Motivator dan Ulama berkata “orang sukses adalah orang yang dekat dengan tuhannya, sedekah dengan ikhlas,solat tahajud, semuanya pokoknya demi ibadah, solat lima waktu, dhuha 6 rokaat pun ku lakoni tiap pagi, malamnya baca al-Quran, tapi sekarang apa yang ku dapat usaha yang ku bangun semuanya hancur dan menyebabkan kerugian yang sangat besar bagiku, keluargaku, dan karyawan-karyawanku, apa yang akan mereka dapatkan nantinya, mau mereka kasih makan apa keluarga mereka nantinya”
sang isteri hanya terdiam tersenyum sambil mengangguk-anggukan kepalanya hanya mendengar suaminya berkeluh kesah, baru kali ini suaminya seperti ini, orang yang menjadi pemimpin keluarga yang, terkenal dengan berjiwa besar oleh karwawan-karyawan dan partner bisnisnya ini kini sedang memaki dan mempertanyakan keberadaan Tuhan di hadapannya dan dia belum bisa memberi solusi apapun untuk suaminya.
masih menjadi pendengar yang baik dia masih mendengarkan keluh kesah sang suami,”apa Dia tahu kalau sampai ini semua hancur dari mana karyawan-karyawanku mencari nafkah? terus umatNya di suruh untuk bersyukur, apa ang harus di syukuri dari semua ini? bersyukur kalau aku berhasil membuat orang-orang kelaparan?, mengikhlaskan apa lagi coba, okay deh kalo semua akan kembali padaNya tapi,,,,,,” terdiam sebentar dan isterinya pun menyela pelan,“tapi apa pah?”
sang suami masih diam dengan tatapan kosong dan sang isteri hanya bilang, “pah jangan anggap diri papah sebagai tuhan yang bisa menafkahi semua karyawan papah, semua orang punya rezekinya masing-masing, Allah itu dekat dengan kita bahkan lebih dekat dari urat leher kita namun bukan berarti papah adalah tuhan,dan sekarang papah mempertanyakan tuhan dimana dan merasa sudah ikhlas dan bersyukur, tapi apa yang papah lakukan sekarang?” masih dengan tatapan kosong sang suami mendengar ucapan sang isteri dan dia bahkan seakan tertampar keras oleh ucapan isterinya barusan,dan melanjutkan nasehat untuk suaminya “tuhan itu ada di hati kita selalu bersama kita dan mamah yakin papah tahu itu karena papah adalah pemimpin keluarga ini” dan membisikan sesatu denga mesra “semangat ya pah, papah pasti bisa, love you” sambil mengeserkan kepala sang suaminya di atas pangkuannya dan dia keluar kamar untuk membiarkan sang suaminya berfikir .
NB: minta masukannya dong kurangnya di mana agar nanti tulisan saya semakin bermanfaat lagi π
Istri yang bijaaaak π
Si akang minta dikritik, ya? Secara isi sih, saya suka. Kisahnya selalu menginspirasi. Tapi, jujur membaca paragraf yang terlalu panjang (kayak paragraf 5) itu cukup melelahkan hehe π
Haduh, saya gak biasa mengkritik orang, jadi suka gak enak gini hehe π
Lanjutkan postingan inspirasinya, Kang π
oh ya el itu bener juga.
terimakasih ya sarannya π
saya ga memperhatikan itu
sudah di edit el
hehehe, cuman di enter π
Istiri yang bijaakkk π Untung dah sang bini kaga ikut2an galau kayak suaminye ^_^
aye juga masih pemula, jadi belom bise ngasih kritikan, yang jelas siih aye sukee ame ceritanye π
Maaf baru mampir balik, dan lama kenal ye.^^
iya gan, terimakasih sudah berkunjung ya π
istri hebattt!! coba klo dia ikutan marah-marah ya, pasti jadinya malah konflik π
hehehe
ayo mba jadi isteri seperti itu π
hehe…istrinya siapa ya?
π
ayoo siapa?
π
disaat spt itu mmg butuh mediator yang bisa menggugah kembali asa sang suami dan hal itu beruntungnya diperankan oleh sang istri dengan sangat baiknya π
happy blogging !
iya gan,
dan memang itulah rumah tangga :), kayak yang sudah nikah aja nih yang nulis hehehe
ohh..belum nikah toh…tapi gpp koch π
khan pernah mendengar untaian kata spt ini : “janganlah kau lihat siapa yang mengucapkan, tapi lihatlah apa yang diucapkannya…”
Istri yang bijak. Tulisan yang sangat bagus, Ardian..
terimakasih banyak mba
kalo ada yang kurang mohon di beri saran ya mba π
istrinya bijaaakkk bangettt!
kenapa gantung sih? pengen tahu si suami mikir apa itu setelah si istri keluar kamar
π
sang suami mikir apa ya?, hem
sang suami sadar akan ucapan isterinya itu
ehem…istri idaman π³
iya π
Kalo kata master Oogway, itu namanya ilusi kontrol. Pada kenyataannya kita tidak bisa mengontrol apapun di dunia ini. π Itulah kenapa kita butuh Tuhan, kita harus mendekat kepadaNya.
Btw, mengenai penulisan, alangkah lebih baik jika dialog/quotation dibuat paragraf tersendiri seperti di novel atau cerpen.
oh gitu ya, sip2 terimakasih masukannya π
Tuhan selalu memaafkan umatnya meski umatnya berkali-kali mengkhianatiNya, dan ketika umatnya diuji imannya lantas menuntut keadilan dan mempertanyakan keberadaanNya..
mari selalu berprasangka baik padaNya, karena setiap kejadian pasti ada alasannya π
ya mba bener sekali,
setuju π
jadi pengen deh punya istri seperti itu
ayo buruan nikah π
Assalaamu’alaikum wr.wb, Ardian…
Postingan yang menyentuh hati dan membuat saya berfikir setiap masa akan keajaiban kekuasaan Allah yang berada di hati kita jika kita tahu. tetapi banyak orang yang tidak tahu atau buat-buat tidak tahu.
βtuhan itu ada di hati kita selalu bersama kita” -kata-kata dari kebijakan akal seorang wanita solehah dalam mengingati Tuhannya.
Saya sangat menginsafi ayat di atas. Sesungguhnya Allah sangat dengan kita. Kita bisa berbicara bila-bila masa dengan Allah, di mana dan dalam apa jua keadaan sekalipun. tetapi berapa ramai orang mahu bersahabat dengan Tuhannya. masya Allah, sangat rugi jika tidak berbuat demikian.
Meneliti kisah dan keluhan Doni sebagai contoh yang banyak berlaku di kalangan umat Islam masa kini. Ujian yang ditimpakan kepada Nabi Ayub lebih dahsyat dan beliau tidak pernah mengeluh walau ujian itu ditimpakan ke atasnya selama 18 tahun (maaf kalau silap jumlah tahunnya). Ujian atas Doni masih kecil lagi. Benar-benar nikmat syukur dan qanaah mesti kita pelajari.
Semoga kita bisa mengambil iktibar dari kisah Doni.
Salam sejahtera selalu.
waa’laikumsalam wr.wb,
saya mau ikutan manggil bunda juga ah kaya yang laon boleh kan ? klo mba itu kan selalu identik dengan orang indonesia dan jawa hehehe.kalo di sana apa ya? π
bunda, silap itu lupa ya ?,
terimakasih mba,
aamiin
salam sejahtera juga buat bunda dan sekeluarga π
Silakan, Ardian memanggil saya menurut keselesaan yang disukai. Bagi saya, apa-apapun baik semuanya.
Mudahan yang diperolehi adalah manfaat dari kongsian ilmu yang ditulis selama ini.
Terima kasih untuk doanya. π
Salam ceria.
Maaf terlupa…
Silap itu bermaksud salah.
Apakah bahasa Indonesia tidak menggunakan perkataan silap untuk “salah” atau ada makna lain di sana.
Terima kasih.
terimakasih bunda :), silap itu ga ada, paling juga hilap (lupa/salah) saya kira tadi salah ketik. π
“aku ingin sekali memelukmu, istriku sayang. nasehatmu sangat menyejukkan hatiku.” kata papah.
asik π
andaikan semua istri di dunia spt ini π
kalo mila bagaimana? apakah isteri seperti ini? π
saya sangat mendambakan istri yg sholehah … π
kalo siteri solehah saya juga mau π , tapi sayanya dulu yang soleh gan hehhe π
hehe… kalo disuruh kasih masukan gimanaa gitu, soalnya menurutq gaya menulis orang itu beda2… sejauh ini aq menangkap maknanya, jadi aq kasih nilai “good” hehehe